Pages

Collective Behavior and Social Movements

0 komentar
1. Theories of Collective Behavior
Perilaku kolektif merupakan perilaku yang muncul secara realtif spontan dan perilaku tidak terstruktur dari sekelompok orang yang bereaksi terhadap pengaruh umum dalam situasi ambigu. (Smelser). 

2. Emergent-Norm Perspective 
Perspektif yang terjadi selama episode perilaku kolektif, definisi tentang apa perilaku yang tepat atau tidak muncul dari kerumunan. Merupakan keyakinan bersama dan dipegang oleh anggota kelompok. 

3. Value-Added Perspective menjelaskan seberapa luas kondisi sosial diubah dalam pola yang pasti dalam beberapa bentuk perilaku kolektif
  • Kondusifitas struktural
  • Regangan struktural
  • Latihan kontrol sosial

4, Assembling Perspective meneliti nagaimana dan mengapa orang pindah dari titik yang berbeda dalam ruang untuk lokasi umum.
  • Periodic assemblies : berulang, pertemuan yang relatif rutin.
  • Nonperiodic assemblies : meliputi demonstrasi, pawai, dan pertemuan di acara-acara seperti kebakaran dan penangkapan.

5. Public and Public Opinion
  • Public : kelompok dari orang-orang yang belum tentu berhubungan satu sama lain.
  • Public opinion : ekspresi sikap mengenai masalah-masalah kebijakan publik yang disampaikan untuk mengambil keputusan.

6, Social Movements
Diselenggarakan kegiatan kolektif untuk membawa atau menolak perubahan dalam kelompok atau masyarakat. Gerakan sosial telah dramatis berdampak pada jalannya sejarah dan evolusi struktur sosial.
  • Fungsionalis : berkontribusi pada pembentukan opini publik.

7. Resource Mobilization
Cara gerakan sosial memanfaatkan sumber seperti uang, pengaruh politik, akses ke media, dan pekerja.
  • Oberschall : untuk mempertahankan gerakan sosial, harus ada dasar organisasi dan kesinambungan kepemimpinan.
  • Marx : pemimpin perlu untuk membantu pekerjaan mengatasi kesadaran sikap palsu yang tidak mencerminkan posisi tujuan pekerja.


8. New Social Movements
Merupakan gerakan yang diselenggarakan kolektif yang mempromosikan otonomi, penentuan nasib sendiri, dan peningkatan kualitas hidup. Gerakan sosial baru umumnya tidak melihat pemerintah sebagai sekutu mereka.

REFERENSI:
Disarikan dan dirangkum dari PPT Binus Maya Collective Behavior and Social Movements pertemuan ke-13

Collonialism and Development, Cultural Exchange and Survival

0 komentar
1. Colonialisim

Gambar 1.2 Kolonialisme
Imperialisme adalah merujuk kepada kebijakan pemerintahan bangsa atau atas bangsa asing.

1.1  Kolonialisme
Merujuk ke politik, sosial, ekonomi dan dominasi budaya dari suatu wilayah dan rakyatnya oleh sebuah kekuatan asing. Pengertian kolonialisme berdasarkan wilayah barat merupakan pencarian sumber daya dan pasar baru untuk meningkatkan keuntungan. Kolonialisme dan identitas merupakan perbedaan etnis dan politik diseluruh dunia yang telah dirusak oleh kolonialisme.

2. Development

Gambar 2.1 Development
Filosofi dari pembangunan sendiri adalah pembenaran ideologis untuk campur tangan dalam kehidupan penduduknya. Dalam hal ini terdapat beberapa cara hidup yang unggul salah satunya rencana pembangunan ekonomi industrialisasi, modernisasi yang akan tanpa disadari dapat membawa manfaat jangka panjang untuk penduduk asli. Dalam pembangunan penduduk asli memiliki masalahnya masing-masing seperti :

(a) efek system-proyek pembangunan seperti perpajakan
(b) adanya campur tangan dalam pembangunannya. Dan dalam permasalhan yang ada terdapat strategi inovasi menganalisis terhadap budaya proyek-proyek pembangunan ekonomi yang kompatibel dengan dua kali dari hasil secara finansial.

Pada bab ini membahas hubungan antara budaya pengaruh tidak merata, seperti bagaimana pusat budaya menjadi dominan dan bagaimana orang lain yang dapat melawan.

3. Cultural Exchange dan Kelangsungan Kehidupan

Saat ini, dominasi paling sering datang dalam benruk perusahaan-perusahaan multinasional berbasis perubahan ekonomi. Pertukaran budaya sendiri ketika pengembangan mengancam masyarakat adat dan lingkungan mereka. Dan ketika hubungan eksternal mengancam masyarakat dapat menghilangkan peraturan lingkungan sendiri. Menurut salah satu tokoh Scott (1990) ia membedakan antara riaslah budaya dan secara politik bangsa:

(a) Transkip public merujuk pada interaksi antara dominators publik
(b) Transkip tersembunyi merujuk pada kecaman kekuasaan.

REFERENSI : 
Dirangkum dan disarikan dari PPT Binus Maya Collonialism and Development, Cultural Exchange and Survival pertemuan ke-12

Globalisasi, Teknologi, Media Massa, dan Perubahan Sosial

1 komentar
1.     Social Change

Gambar 1.1 Social Change
1.1  Theory of Social Change
- Teori Evolusi
Memandang masyarakat bergerak ke arah yang pasti, umumnya maju ke keadaan yang lebih tinggi.
- Teori Fungsionalis
Fokus pada apa yang mempertahankan sistem, bukan apa itu perubahan
• Equilibrium model : sebagai perubahan yang terjadi di salah satu bagian dari masyarakat, harus ada penyesuaian di bagian lain.
- Teori Konflik
Perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki ketidakadilan sosial dan ketidaksetaraan.

1.2   Global Social Change : Perubahan sosial tidak selalu mengikuti periode dari disintegrasi internal

1.3  Resistance to Social Change
- Faktor ekonomi dan budaya
Upaya untuk mempromosikan perubahan sosial yang cenderung untuk bertemu dengan resistensi.
• Vesten Interests : orang atau kelompok yang menderita akan hal perubahan sosial.
• Culture Lag : periode ketidakmampuan ketika budaya nonmaterial masih berjuang untuk beradaptasi dengan kondisi materi baru.
- Resistence to Technology
• Luddities : Menanggapi revolusi industri, beberapa kelompok menggerebek pabrik dan mesin yang hancur.

2.     Technology
Gambar 2.1 Technology
Merupakan informasi tentang bagaimana menggunakan sumber daya material dari lingkungan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.

2.1  Computer Technology
Dekade terakhir terjadi ledakan teknologi komputer yang terjadi di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.

2.2  Biotechnology
Memegang sendiri sebagai sesuatu yang benar-benar bermanfaat bagi manusia, tetapi membutuhkan pemantauan konstan. Dapat memungkinkan untuk mengubah hewan dan juga perilaku manusia.

2.3  Social Policy and social change
Transnasional : Imigran yang mempertahankan beberapa hubungan sosial yang menghubungkan masyarakat asal mereka dengan masyarakat pemukiman.

3. The Mass Media

Gambar 3.1 Mass Media

3.1  Sociological Perspectives of the Media

3.1.1 Fungsionalist View
• Enforcer of Social Norms : Media menegaskan kembali perilaku yang tepat dengan menunjukkan apa yang terjadi pada orang-orang yang melanggar harapan masyarakat.
• Conferral of Status : Salah satu dari ribuan masalah yang sama ditempatkan atau orang lain untuk menjadi signifikan.
• Promotion of Consumption : Media advertising dapat mendukung ekonomi, memeberikan informasi, dan polis biaya dari media.
• Surveillance of the Social Environment : Surveillance Function : pengumpulan dan distribusi informasi mengenai kejadian di lingkungan sosial.
• Dysfunction : The Narrcotizing Effect 
Narcotizing Dysfunction : Fenomena dimana media memberikan sejumlah besar seperti informasi audiens yang menjadi mati rasa dan gagal untuk bertindak atas informasi.

3.1.2 Conflict View
• Gatekeeping : bagaimana bahan harus melakukan perjalanan melalui serangkaian pemeriksaan sebelum mencapai publik.
• Dominant ideology : mengatur keyakinan dan praktik budaya yang membantu untuk mempertahankan kepentingan sosial, ekonomi, dan politik yang kuat.
•Stereotypes : generalisasi tidak dapat diandalkan tentang semua anggota kelompok yang tidak mengakui perbedaan individu dalam kelompok.

3.1.3 Feminist View
Feminis berbagi pandangan konflik teori bahwa stereotip media massa menggambarkan realitas sosial. Dan wanita juga kurang terwakili.

3.2  The Audience
Peran dari penonton yaitu sebagai pemimpin opini intrik penelitian sosial
• Opinion leader : seseorang yang melalui hari-hari kontak pribadi dan komunikasi, pengaruh pendapat dan keputusan orang lain.
- Audience behavior

Respon sering dipengaruhi oleh karakteristik sosial yaitu pendudukan, ras, pendidikan, dan juga pendapatan.

REFERENSI:
Dirangkum dan disarikan dari PPT Binus Maya Globalisasi, Teknologi, Media Massa, dan Perubahan Sosial pertemuan ke-11

Human Social Problems: Deviance, Crime, Social Control, and Global Inequality

0 komentar
1. Deviance
Gambar 1.1 Deviance

Penyimpangan sendiri memiliki arti yaitu perilaku yang telah melanggar standar yang ada pada suatu kelompok atau masyarakat. Penyimpangan dari stigma masyarakat terdapat pemberian label yang digunakan oleh para masyarakat untuk menjelaskan penyimpagan oleh suatu grup.

2. Social Control
Gambar 2.1 Social Control
Merupakan strategi yang dilakukan untuk mengurangi penyimpangan yang ada. Salah satu strategi yang dilakukan memberikan sanksi, seperti yang kita ketahui bila kita memberikan sanksi kepada seseorang yang melakukan penyimpangan pada suatu masyarakat maka kita memberikan hukuman yang tepat pada penyimpangan yang dilakukan. Maka dari itu suatu norma sangat penting bagi kelangsungan yang baik bagi masyarakat yaitu diantaranya:

(a) Hukum, sebagai alat menontol masyarakat
(b) Teori Kontrol, merupakan koneksi antara anggota masyarakat untuk menegakkan norma tersebut.

3. Crime
Gambar 3.1 Crime
Merupakan pelanggaran terhadap kejahatan maka terdapat hubungannya dengan hokum pidana sehingga beberapa otoritas pemerintah sangat penting untuk menerpakan sanksinya. Salah satu tindak kejahatan yang kita ketahui adalah , pembunuhan, pencurian dan sebagainnya. Terdapat beberapa tipe kejahatan, para sosiolog mengklasifikasi tindakan kejahatan dengan cara bagaimana mereka berkomitmen terhadap kesalahan yang ada dan bagaimana masyarakat melihata hal tersebut.

4. Global Inequality
Gambar 4.1 Global Inequality 

Ketidak setaraan global hal ini dikarenakan menjelaskan suatu kondisi yang ada di masyarakat dilihat dari kekayaan dan kemiskinan. Ketidaksetaraan ini juga berkembang secara signifikan didasarkan dari para perilaku idividu itu sendiri. Terdapat beberapa analysis yang menjelaskan system ekonomi global yaitu dikarenakan tidak adanya keseimbangan hubungan ekonomi dan politik pada suatu Negara tertentu dimana perusahaan global mendominasi system ekonomi dunia.

REFERENSI:
Dirangkum dan disarikan dari PPT Binus Maya Human Social Problems: Deviance, Crime, Social Control, and Global Inequality pertemuan ke-10

Human Life Domains 2: Education, Health, Environment

0 komentar
1. Education
Gambar 1.1 Education
1.1 Sociological Perspective on Education (Pespektif Sosiologi terhadap Pendidikan)

1.1.1 Functionalist View (Pandangan Fungsionalis)

1.1.1.1 Fungsi Manifest (termasuk transmisi pengetahuan dan penganugerahan status)

1.1.1.2 Fungsi Laten, yaitu:
  1. Transmisi budaya: memberitahukan kepada generasi muda mengenai kepercayaan, norma, dan nilai budaya yang ada pada masyarakatnya.
  2. Mempromosikan sosial dan integrasi politik: identitas umum dan integrasi sosial dipupuk oleh pendidikan yang berkontribusi pada stabilitas sosial dan konsensus.
  3. Mempertahankan kontrol sosial: sekolah mengajarkan siswa mengenai ketepatan waktu, disiplin, penjadwalan, kebiasaan kerja yang bertanggung jawab, dan bagaimana caranya bernegosiasi melalui organisasi birokrasi.
  4. Melayani sebagai agen perubahan: sekolah berfungsi sebagai tempat pertemuan dimana orang dapat berbagi tradisi dan keyakinan yang  khas.


1.1.2 Conflict View (Pandangan Konflik)

1.1.2.1 The Hidden Curriculum,
Merupakan standar perilaku yang dianggap tepat oleh masyarakat dan diajarkan secara halus di sekolah.

1.1.2.2 Credentialism
Peningkatan tingkat terendah pendidikan yang dibutuhkan untuk memasuki bidang dimana sekolah cenderung melestarikan kesenjangan kelas sosial di setiap generasi baru.

1.1.2.3 Prinsip Correspondence
Sekolah mempromosikan nilai-nilai yang diharapkan dari individu di setiap kelas sosial dan meneruskan pembagian kelas sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Pada abad ke-20, terdapat seksisme dalam pendidikan, meliputi:
  1. Stereotip dalam buku teks
  2. Tekanan pada wanita untuk belajar mata pelajaran tradisional perempuan
  3. Dana yang tidak sama untuk laki-laki dan program atletik perempuan
  4. Bias kerja untuk administrator dan guru
1.1.3 Interactionist View (Pandangan Interaksionalis)

Terdapat “Labeling” and “self-fulfilling” yang menyatakan jika kita memperlakukan  seseorang dengan cara tertentu, mereka dapat memenuhi harapan kita.
Teacher-Expectation Effect adalah dampak harapan dan peran besar guru pada prestasi siswa, sekolah sebagai Lembaga Formal (School as Formal Organization)

1.1.3.1 Bureaucratization of Schools
Weber menyatakan terdapat  lima karakteristik birokrasi:
  1. Division of labor (Pembagian Kerja),
  2. Hierarchy of authority (Hirarki Kewenangan),
  3. Written rules and regulations (Peraturan tertulis dan undang-undang),
  4. Impersonality (Impersonalitas), dan
  5. Employment based on technical qualifications (Pekerjaan berdasarkan kualifikasi tertulis).
1.1.3.2 Teachers: Employees and Instructors
Sebanyak 20% guru baru berhenti dalam waktu 3 tahun. Hanya sedikit  siswa  memilih mengajar sebagai sebuah karir karena mengajar dianggap berpenghasilan rendah.

1.1.3.3 Home Schooling
Lebih dari 1,6 juta anak-anak  homeschooling. Hoeschooling adalah sebuah alternatif yang baik untuk anak-anakyang menderita ADHD dan LD. Penelitian menunjukkan anak-anak yang belajar di rumah memiliki skor lebih tinggi pada tes standar. Beberapa teori menyebutkan  masalah dengan home schooling adalah kurangnya keterlibatan sosial.

1.1.4 Social Policy and Education

1.1.4.1 No Child Left Behind Program (NCLB)
NCLB disahkan pada tahun 2001. Reformis pendidikan belum menemukan solusi yang cocok untuk semua sekolah di semua negara. Banyak pendidik melihat NCLB sebagai harapan terbaik. Isu utama dalam kontroversi NCLB adalah reliabilitas dan tes validitas.

2. Health
Gambar 2.1 Health 
2.1 Pengertian Kesehatan
Kesehatan adalah suatu keadaan dari badan, jiwa dan sosial yang sejahtera yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.

2.2 Pengertian Kesehatan Menurut Para Ahli
Menurut WHO (1948)
Kesehatan adalah suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya kelemahan atau  ketiadaan penyakit.

2.3 Menurut UU
  1. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.
  2. Upaya kesehatan meliputi setiap kegiatan untuk memelihara, dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah, dan atau masyarakat.
  3. Tenaga kesehatan, yaitu setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan, dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
  4. Sarana kesehatan merupakan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
  5. Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna


2.4 Aspek-Aspek Kesehatan

Gambar 2.1 Kesehatan Fisik
2.4.1 Kesehatan fisik
Terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.

Gambar 2.3 Kesehatan Mental
2.4.2 Kesehatan mental (jiwa)
Kesehatan mental mencakup 3 komponen, yaitu : pikiran, emosional, dan spiritual
  1. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
  2. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
  3. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya, sehat tidaknya spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.
  4. Dengan perkataan lain, sehat spiritualadalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
Gambar 2.4 Kesehatan Sosial
2.4.3 Kesehatan sosial
Terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.

2.4.4 Kesehatan dari aspek ekonomi
Terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial.

2.4 Tujuan Kesehatan dalam Segala Aspek

2.5.1 Tujuan nasional
Memajukan kesejahteraan bangsa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia (pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan ketenteraman hidup).

2.5.2 Tujuan pembangunan kesehatan
Tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.

2.6 Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

2.6.1 Secara Umum, meliputi:
  1. Melakukan koreksi/perbaikan terhadap segala bahaya, dan ancaman pada kesehatan, dan kesejahteraan hidup manusia.
  2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan, dan kesejahteraan hidup manusia.
  3. Melakukan kerja sama, dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat, dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.


2.6.2 Secara Khusus (meliputi usaha-usaha perbaikan/pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia), yaitu:
  1. Menyediakan air bersih yang cukup, dan memenuhi persyaratan kesehatan.
  2. Makanan, dan minuman yang diproduksi dalam skala besar, dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.
  3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan, dan makhluk hidup lain, dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
  4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industri, RS, dll.
  5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
  6. Perumahan dan bangunan yang layak huni, dan memenuhi syarat kesehatan.
  7. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
  8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan lingkungan.


2.7 Tujuan Pembangunan Kesehatan
Dalam jangka panjang diarahkan untuk tercapainya tujuan utama, yaitu:
  1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.
  2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
  3. Peningkatan status gizi masyarakat.
  4. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
  5. Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma keluarga kecil yang bahagia, dan sejahtera.

2.8 Dasar-Dasar  Pembangunan Kesehatan
  1. Semua warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal agar dapat bekerja dan hidup layak sesuai dengan martabat manusia.
  2. Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan rakyat.
  3. Penyelenggaraan upaya kesehatan diatur oleh pemerintah, dan dilakukan secara serasi dan seimbang oleh pemerintah, dan masyarakat.

3. Environment (Lingkungan)
Gambar 3.1 Lingkungan 
3.1 Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.

3.2 Pengertian Lingkungan Menurut Para Ahli

Gambar 3.2 Prof Dr. Ir. Otto Soemarwoto
3.2.1 Prof Dr. Ir. Otto Soemarwoto
Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati  yang mempengaruhi kehidupan kita.

3.2.2 S.J Mcnaughton & Larry L. Wolf
Lingkungan hidup adalah semua faktor ekstrenal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengarui kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organisme.
Gambar 3.3 Michael Allaby
3.2.3 Michael Allaby
Lingkungan hidup adalah kondisi fisik, kimia dan biotik disekitar organisme

3.2.4 Prof. Dr. St. Munadjat Danusaputro, SH
Lingkungan hidup merupakan semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.

3.2.5 Sri Hayati
Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan mahluk hidup. termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.

3.2.6 Jonnny Purba
Lingkungan hidup adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai.

3.3 Unsur-Unsur Lingkungan

Gambar 3.4 Unsur Biotik 
3.3.1 Unsur Hayati (Biotik)
Merupakan sebuah unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.

Gambar 3.5 Unsur Sosial Budaya
3.3.2 Unsur Sosial Budaya
Meliputi lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

Gambar 3.6 Unsur Abiotik
3.3.3 Unsur Fisik (Abiotik)
Merupakan unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain.
Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi.

3.4 Kerusakan Lingkungan Hidup

3.4.1 Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

Gambar 3.7 Letusan Gunung Berapi
3.4.1.1 Letusan gunung berapi

Terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.
Bahaya yang ditimbulkan: hujan abu vulkanik, lava dan awan panas, gas yang mengandung racun.

Gambar 3.8 Gempa Bumi
3.4.1.2 Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra.
Bahaya yang ditimbulkan: berbagai bangunan roboh, tanah longsor akibat guncangan, dan lain-lain.

Gambar 3.9 Angin Topan
3.4.1.3 Angin topan
Terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah.
Menimbulkan kerusakan berupa merobohkan bangunan, rusaknya area pertanian dan perkebunan, dan lain-lain.

3.4.2 Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
  1. Pencemaran (udara, air, tanah, suara), sebagai dampak adanya kawasan industri.
  2. Banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
  3. Tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
3.5 Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Berkelanjutan

Setiap individu harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuannya masing-masing.Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi kita kelak.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah suatu upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan.

3.5.1 Ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan yaitu:
  1. Menjamin pemerataan dan keadilan.
  2. Menghargai keanekaragaman hayati.
  3. Menggunakan pendekatan integratif.
  4. Menggunakan pandangan jangka panjang. 

Pada masa reformasi sekarang, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan

3.5.2 UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yang mempunyai tujuan yaitu:
  1. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
  2. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
  3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

3.6 Upaya yang Dilakukan Pemerintah
  1. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 (Tata Guna Tanah).
  2. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982 (Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup).
  3. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
  4. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya menanggulangi kasus pencemaran, mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3), melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
  5. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
3.7 Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah

3.7.1 Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Dapat dilakukan dengan menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.

3.7.2 Pelestarian udara
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
  1. Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
  2. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin
  3. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer.

3. 7.3 Pelestarian hutan
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
  1. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
  2. Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
  3. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
  4. Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
  5. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.


3.7.4 Pelestarian laut dan pantai

Upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
  1. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
  2. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
  3. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
  4. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.


3.7.5 Pelestarian flora dan fauna

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya:
  1. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
  2. Melarang kegiatan perburuan liar.
  3. Menggalakkan kegiatan penghijauan.


REFERENSI: 
Dirangkum dan disarikan dari Power Point Binus Maya Human Life Domains 2: Education, Health, Environment. Pertemuan ke-9